Selain menjadi dokter, ada satu lagi profesi menarik yang berhubungan dengan kesehatan yakni apoteker. Untuk menjadi seorang apoteker yang baik, kamu tidak hanya wajib kuliah di Jurusan Farmasi selama beberapa tahun tapi harus memenuhi syarat masuk Jurusan Farmasi terlebih dahulu.
Belakangan ini profesi apoteker memang sangat populer di kalangan para siswa/ siswi karena dinilai memiliki masa depan cerah. Mengingat selain dibutuhkan oleh dokter di klinik kesehatannya, apoteker juga bisa bekerja di rumah sakit pemerintah atau milik swasta. Jika ingin bekerja mandiri, seorang apoteker hanya perlu membuka apoteknya sendiri.
Sayangnya, menjadi apoteker tidak semudah itu banyak hal yang harus kamu persiapkan termasuk saat mengajukan pendaftaran ke kampus. Karena jika gagal daftar dan masuk, kamu harus menunggu hingga gelombang kedua dilakukan.
3 Syarat masuk jurusan farmasi
1. Lolos tes buta warna
Bukan hanya bekerja saja yang wajib lolos tes buta warna, nyatanya jika kamu ingin belajar di Jurusan Farmasi kamu pun harus melampaui tes ini. Proses tes ini umumnya dilakukan di instansi kesehatan entah itu rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat.
Mengapa wajib lolos tes buta warna? Karena konsep pembelajaran yang dipelajari di jurusan ini termasuk mengidentifikasi warna dari beragam zat aktif. Jika kamu tidak bisa membedakan warna dengan baik, kamu akan mengalami kesulitan saat melakukan proses pembelajaran.
Jadi daripada diluluskan sejak awal, kampus akan langsung menolak aplikasi lamaran kamu untuk masuk di Jurusan Farmasi. Supaya lulus tes ini, pelajari bagaimana tes buta warna secara keseluruhan. Jika memungkinkan, pelajari pula nama-nama dan pengenalan masing-masing warna.
Passing grade yang ditetapkan tiap PTN berbeda-beda, namun untuk lulus masuk jurusan ini kamu wajib melampaui passing grade tersebut. Intinya sebelum tes, kamu harus lebih sering berteman dengan buku pelajaran.
Pada umumnya, kampus terpopuler seperti Universitas Indonesia atau UGM akan mematok nilai passing grade yang tinggi. Jika kamu benar-benar tertarik kuliah di jurusan ini, coba penuhi nilai passing grade kedua kampus idaman tersebut. Karena artinya, kamu bisa masuk ke kampus lainnya dengan lebih mudah.
3. Berasal dari jurusan IPA
Ironisnya, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang apoteker. Kamu yang sejak awal ingin kuliah jurusan ini wajib memilih jurusan IPA saat kuliah di SMA.
Konsep pembelajaran yang dipelajari di Jurusan Farmasi sebagian besar berhubungan dengan pelajaran kimia, biologi, fisika dan matematika. Terapan ilmu ini hampir sama dengan syarat masuk jurusan kedokteran.
Kelebihan dan kekurangan jurusan farmasi
1. Masa depan cerah
Salah satu kelebihan kuliah di jurusan ini adalah memiliki masa depan yang sangat cerah. Tidak sulit sama sekali mendapatkan pekerjaan karena ada banyak lowongan apoteker.
Bahkan kamu bisa ikut tes PNS dengan standar Jurusan Farmasi. Bila bekerja bersama orang terasa lebih sulit, kamu bisa membuka apotek sendiri dan menjalankannya sendiri dengan beberapa karyawan.
2. Gaji tinggi
Gaji yang diterima seorang apoteker pun terbilang cukup besar meskipun levelnya masih kalah jauh dari seorang dokter. Pada umumnya, besaran gaji apoteker dilihat dari sertifikat juga pengalamannya. Jika semakin banyak sertifikat dan pengalaman yang kamu miliki, tidak mustahil gaji yang kamu terima lebih banyak dari apoteker junior.
3. Siap lembur
Sayangnya, bekerja sebagai apoteker tidak menutup kemungkinan mengganggu jam tidur kamu. Kamu harus selalu siap ketika dokter membutuhkanmu untuk meracik obat-obatan.
4. Jenjang kuliah lama
Dan tidak beda jauh dari kedokteran, Jurusan Farmasi juga memiliki jenjang atau masa kuliah yang cukup lama. Mau tidak mau, kamu harus mempersiapkan materi, fisik dan mental dengan baik jika tertarik mendalami konsep ilmu ini.
Pilih jurusan farmasi atau keperawatan?
Keduanya merupakan jurusan yang berada di ruang lingkup ilmu kesehatan. Tidak heran jika banyak orang yang bertanya-tanya, lebih baik jurusan farmasi atau keperawatan?
Sebenarnya tidak ada yang salah dari kedua jurusan tersebut, sama-sama baik dan sama-sama memiliki masa depan yang cerah. Bedanya terdapat pada konsep ilmu yang dipelajari saja.
Jika kamu lebih suka mempelajari biologi dan ilmu kimia termasuk tata cara membuat obat, artinya kamu lebih sesuai kuliah di Jurusan Farmasi. Sementara jika kamu lebih tertarik melayani pasien dan berinteraksi dengan orang banyak maka pilih keperawatan.
Profesi Jurusan Ilmu Farmasi
- Konsultasi Kecantikan
- Penyuluh Kesehatan ASN
- Terapis Kecantikan
- Pengusaha Apotek
- Peneliti (BPOM, LIPI, Lab, Klinik)
- Quality Control di Pabrik Obat
- Quality Assurance
- Tenaga Pengajar
Baca juga: Syarat Masuk Sekolah Kedinasan
Dengan memahami perbedaan keduanya termasuk syarat masuk Jurusan Farmasi diharapkan kamu bisa memilih jurusan yang tepat. Karena setelah resmi masuk ke kampus dan mengikuti pembelajaran, kamu tidak bisa memutar dan kembali lagi.